Pengikut

Bendera Negeri Sabah

Bendera Negeri Sabah

Mengenai Saya

Foto saya
Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia
Sentiasa Berjuang ke jalan Allah dengan penuh semangat juang yang tinggi

kereta sewa pandu

Sabtu, 10 April 2010

Berdialog Dengan Jin Muslim(Siri 1)




‘Kerana Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi mereka daripada jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari hadapan dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’” (Al-‘Araf: 16-17)

Pendahuluan

Didalam sebuah buku yang berjudul Hiwar Shahafiy Ma’a Jinni Muslim yang
ditulis oleh seorang pengkaji muslim dari Saudi Arabia Muhammad Isa Daud.
Dengan perantara tubuh manusia beliau telah berhasil melakukan percakapan
dengan Jin yang beragama islam, dan mengabadikan dalam sebuah
buku.

Muhammad Isa Daud seorang pengkaji yang telah lama melakukan kajian berkenaan dengan hadis-hadis akhir zaman dan peristiwa-peristiwa misteri termasuklah segitigabermuda,UFO dan sebagainya.Beliau melakukan kajian berpandukan Al-qur'an dan hadis Rasulullah serta kitab-kitab kuno yang diperolehinya dari pelbagai sumber .

Jin muslim yang berdialog dengan penulis tersebut berasal dari Bombay, India.
Sebelumnya dia adalah pemeluk agama lain.
Berumur 180 tahun menurut pengakuannya. Jin tersebut adalah pemimpin besar,
punya pengaruh dan wibawa dikalangannya, Setelah dia
masuk Islam, diikuti pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan
pengawal-pengawal dan pendampingnya.

Demikian adalah salinan dari buku tersebut yang diterjemahkan dlm bahasa indonesia

Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa
penulis menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah
menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan
untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama
masa persembunyiannya.

Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya
dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul
takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan
pengikut-pengikutnya,bimbang kalau-kalau dia dibunuh kerana mendedahkan rahsia-rahsia iblis dan Dajjal.
Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, untuk menghindarkan
diri dari kepungan musuh-musuhnnya.

“Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu. Maka jadikanlah ia sebagai musuh.” (Fatir: 6)

Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa
meyakinkan dirinya untuk menemui saya. Saya juga harus mengajarkan
kepadanya akidah, seraya menegaskan bahwa barangsiapa takut kepada Allah,
maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang
yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut
kepada segala sesuatu.

Lantas,terjadilah dialog berikut ini:

(huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan ‘P’ adalah untuk Penulis)

P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya
J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika saya
sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.”
P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau masih
kecil?”
J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi
ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan
berkahnya kepadaku.”
-jika readmore tdk berfungsi klik pada tajuk untuk membaca entry penuh -

P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahi engaku dengan masuk Islam.”
J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam…
P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya”
J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan
tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya
dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa
saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit.
P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin, atau
hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?”
J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang memiliki
ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan jin,
sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan
tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang lainnya, sebagaimana yang
selama ini digambarkan oleh manusia.”
P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar,
sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah
biasa-biasa saja?”
J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan, Ya,
sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya
dalam bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…”
P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?”
J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan
pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak
tempat. Demikian pula halnya dengan para penguasa yang ditempatkan
diberbagai pusat pemerintahannya yang sangat luas itu.”
P: “Dia juga punya singgasana bukan?”
J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut.
P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?”
(Lagi-lagi jin muslim sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak mulai
ketakutan). Karena itu saya melanjutkan perkataan saya:
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim
hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak
menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah.
Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil
menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya?
Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena
telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan
yakin…”

Sebelum anda meneruskan pembacaan ,sy ingin nyatakan disini buku yg kita bincangkan ini bukanlah buku agama tapi sebuah buku tentang teori konspirasi Iblis dan Dajjal dlm menyesatkan manusia.Teori penulis ini tidak semestinya betul dan tidak semestinya salah,ia hanyalah teori yang dibuat hasil kajian dari Al-Qur'an,hadis-hadis Rasulullah,manuskrip kuno dan cerita para ulama' silam .Terpulang kpd anda samaada nak menerima atau tidak.
-Bersambung-

Tiada ulasan: